Akmal Marhali Sebut Kembalinya Sty Akan Jadi Masalah
Salah satu pengamat sepakbola Indonesia yakni Akmal Marhali menanggapi rumor kembali Shin Tae-Yong ke Timnas Indonesia.
Rumor kembalinya Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia belakangan ini memang terus berkeliaran di media sosial.
Pelatih asal Korea Selatan itu terus diminta untuk kembali menangani Jay Idzes dan kolega usai berpisah dengan pelatih asal Belanda Patrick Kluivert.
Kabar ini mulai menggema di media sosial usai salah satu Exco PSSI ada yang menyetujui jika Shin Tae-Yong kembali melatih Timnas Indonesia.
Namun, Akmal Marhali memiliki pandangan yang berbeda terhadap rumor kembalinya pelatih asal Korea Selatan itu ke Timnas Indonesia.
Shin Tae-Yong sendiri memang telah berubah menjadi idola baru para suporter Timnas Indonesia saat ini.
Hal tersebut bukan tanpa alasan, Shin Tae-Yong sendiri telah memiliki pengalaman selama lima tahun menukangi skuad Garuda serta prestasi yang diberikan, nampaknya banyak yang sepakat dengan wacana tersebut.
Namun disaat para fans Timnas Indonesia dan beberapa anggota Exco PSSI ingin Shin Tae-Yong kembali melatih Timnas Indonesia.
Namun, Akmal Marhali lewat opininya mengatakan jika kembalinya Shin Tae-yong justru akan menjadi masalah baru.
"Saya berbeda dengan Bang Andre (Rosiade) soal mengembalikan STY. Kembalinya STY menurut saya dengan situasi yang saat ini lagi rame, di mana terlalu masifnya penggemar STY untuk mendorong STY, saya pikir bukan solusi," kata Akmal di acara diskusi Timnas Indonesia bersama Andre Rosiade dalam rangkaian acara Media Cup 2025 di Pendekar Goozone Mini Socces Cibis, Jakarta Selatan, Selasa (28/10/2025) dikutip dari Antara.
"Bahkan akan jadi masalah walaupun misalnya para Exco menginginkan itu, tapi kan dia akan jadi nantinya kalau kemudian gagal, nama dia yang sudah bagus di Indonesia jadi jatuh."
Akmal Marhali sendiri memiliki pandangan sendiri untuk calon pelatih baru Timnas Indonesia berikutnya.
Menurut ketua koordinator save our soccer ini saat ini yang dibutuhkan Timnas Indonesia bukan hanya pelatih dengan nama besar namun juga memiliki "keberuntungan".
"Kalau saya kan tadi saya bilang bahwa cari pelatih yang bukan punya nama besar, bukan karena gaji besar, bukan karena kedekatan, tapi pilih pelatih yang punya hoki. Yang punya hoki untuk membawa Indonesia berprestasi. Kan tidak semua pelatih nama besar kemudian punya hoki juga. Hoki ini penting," ungkap dia.
Selain itu, pelatih baru Timnas Indonesia nantinya juga harus mau stay berada di Indonesia agar bisa memahami budaya dan juga perkembangan para pemain muda Indonesia.
"Dan harus bekerja 24 jam untuk sepak bola Indonesia. Tidak ada lagi pelatih tim nasional Indonesia tinggalnya di negara lain. Nah, itu penting. Kenapa? Karena dia juga harus memantau pemain-pemain Indonesia yang main di kompetisi kita," sambungnya.
"Yang berikutnya adalah, ya itu tadi saya harapkan, kalau pelatih asing yang menjadi pelatih tim nasional Indonesia harus punya asisten orang Indonesia juga. Sehingga dia bisa jadi penghubung ketika tim nasional berkumpul antara pemain Indonesia dengan pelatih kepala yang mungkin bahasanya berbeda."

Komentar
Silakan masuk untuk menambahkan komentar.