Analogi Dejan Antonic Sebut Sepakbola Seperti Kehidupan

Liga Indonesia 03 Dec 2025 | marry | Dibaca: 4 kali
Analogi Dejan Antonic Sebut Sepakbola Seperti Kehidupan

Setelah dua tahun meninggalkan Indonesia, Dejan Antonic akhirnya memutuskan untuk kembali berkarir di sepak bola Tanah Air.

Pelatih asal Serbia itu memilih Semen Padang untuk menjadi pelabuhan berikutnya di kompetisi sepak bola Indonesia.

Setelah meninggalkan PS Barito Putera pada 2023 lalu, Dejan Antonic memutuskan berkelana ke sepak bola China bersama Jinan Xingzhou dan Foshan Nanshi.

Namun perjalanannya bersama Jinan Xingzhou dan Foshan Nanshi tak berjalan cukup bagus. Selama menjadi pelatih di sepakbola Cina, Dejan Antonic hanya mampu mencatatkan 3 kemenangan dari 16 pertandingan.

Sepulang dari pengembaraannya di kompetisi China, pria berusia 56 tahun ini langsung bergabung bersama Semen Padang yang tengah berjuang keluar dari rentetan hasil buruk.

Menjajaki sepakbola China selama dua tahun, Dejan Antonic menilai jika kemajuan olah si kulit bundar di Indonesia berkembang cukup pesat.

"Penyelenggaraan Super League Indonesia lebih rapih dibanding dua tahun lalu saya masih melatih di sini. Regulasinya makin banyak dan dilakukan secara ketat," kata Dejan Antonic usai memimpin skuad Semen Padang pada laga versus Persik di Kediri.

"Apalagi sudah ada VAR yang membuat pertandingan lebih fair. Meskipun pada momen tertentu masih ada yang jadi perdebatan. Tapi so far banyak bagusnya lah," tambahnya.

Soal klub-klub di BRI Super League, mantan pelatih Persib Bandung ini juga menganggap seperti kehidupan sehari-hari. Ada orang kaya dan miskin. Demikian juga di sepak bola, ada klub kaya dan semenjana.

"Sepak bola seperti hidup ini. Ada klub kaya dan miskin. Oke klub kaya bisa beli banyak pemain bagus. Klub miskin juga belanja pemain sesuai kekuatan finansial mereka," ungkap Dejan Antonic. 

"Ada sebelas pemain asing. Ada yang setuju ada yang tidak setuju. Ada yang lebih senang memberi kesempatan pemain lokal." 

"Semua sudah berjalan dan biarkan berjalan. Nanti pasti ada penilaian pengaruhnya bagus atau tidak untuk sepak bola Indonesia. Apakah aturan ini dilanjutkan atau dihentikan," tuturnya.

 

Sebut Perbedaan Saat Masih Jadi Pemain Profesional

Dejan Antonic menyebut jika perkembangan sepak bola Indonesia sudah jauh berbeda jika dibandingkan ketika dia masih aktif bermain pada era sebelum awal tahun 2000-an.

"Ya, kalau dibandingkan waktu saya masih main tentu bedanya sangat jauh," ungkap Dejan. 

"Contohnya pertandingan tadi melawan Persik. Penonton lebih tertib. Dulu waktu Persik main di kandang penontonnya selalu banyak, tapi saya lihat tadi agak sepi." 

 

Sebut Sepakbola Sangat Dinamis

Pelatih asal Serbia itu telah merasakan hidup di Indonesia selama 20 tahun lamanya.

Selama 20 tahun itu, dirinya habiskan sebagai pemain hingga pelatih.

Pengalamannya itu membuat dirinya kembali melanjutkan pandangannya terkait perkembangan sepak bola Indonesia 

"Saya masih sebulan di Semen Padang dan jadi belum banyak memimpin di pertandingan. Tapi saya amati banyak pemain muda bagus di Super League. Artinya sepak bola Indonesia juga dinamis," 

"Namun kemajuan sepak bola di sini tak bisa tergantung pada pelatih dan pemain. Semua orang harus terlibat. Ini untuk kemajuan klub, terutama Timnas Indonesia," jelasnya.

Kini, Dejan Antonic masih harus berjuang mengeluarkan Semen Padang dari rentetan hasil negatif.

Pada pertandingan selanjutnya, Semen Padang akan menghadapi Persija Jakarta pad pekan ke-15 BRI Super League 2025/2026.