Eko Maung Minta Bobotoh Stop Rasisme Ke Yance Sayuri
Akun Instagram pemain Malut United FC, Yance Sayuri, diserang komentar bernada kebencian dan rasisme seusai pertandingan melawan Persib Bandung pada lanjutan BRI Super League 2025/2026.
Dalam laga yang digelar di Stadion Gelora Kie Raha, Ternate, pada Minggu (14/12/2025) pukul 13.15 WIB, Malut United sukses mengalahkan Persib Bandung dengan skor 2-0.
Dua gol kemenangan Malut United berhasil dicetak oleh Igor Inocencio pada menit ke-40 dan Ciro Alves pada menit ke-45+3.
Awal mulai serangan ujaran rasis kepada Yance Sayuri diduga adanya insiden pada menit ke-38 pertandingan. Saat itu, Yance Sayuri terlibat kontak dengan kapten Persib Bandung, Marc Klok.
Yance yang terlihat emosi sempat menunjukkan gestur hendak memukul Marc Klok, sehingga aksinya dinilai sebagian pihak sebagai tindakan tidak sportif.
Pasca-pertandingan, akun media sosial pemain yang juga saudara kandung Yakob Sayuri itu langsung dibanjiri komentar negatif.
Sejumlah komentar yang dinilai melampaui batas karena mengandung unsur rasisme dan penghinaan personal.
Pengamat dan peneliti hukum olahraga, Eko Noer Kristiyanto atau akrab disapa Eko Maung, mengecam keras tindakan rasis dalam sepak bola. Ia menegaskan bahwa rasisme merupakan pelanggaran serius yang tidak dapat ditoleransi dalam bentuk apa pun.
“Rasisme dalam sepak bola adalah zero tolerance, jadi alasan apapun ya, mau alasan oh udah pemainnya begini atau begitu, pemain provokasi ini dan itu, tetap ya, yang namanya zero tolerance berarti enggak boleh. Teman-teman bobotoh saudara-saudaraku enggak boleh ya. Mau pemainnya pikasabelen (menyebalkan), kurang ajar, mulai duluan atau apa, tapi rasisme adalah nol toleransinya di sepak bola,” kata Eko Maung, Senin, (15/12/2025).
“Jadi, hal-hal rasisme di circle-nya pendukung Persib itu dianggap candaan. Pernah tahun 2000-an ketika Persib banyak dihuni pemain Afrika. Pemain sendiri aja disebut item, si black, terus maaf-maaf, ada bahasa-bahasa primata, lalu juga ada si magrib gitu ya,” ujarnya.
"Konteksnya tentu saja bukan hate speech, tidak menyerang, dianggap bercanda, tapi karena ini sudah jadi gerakan universal dan juga kesepakatan tentang zero tolerance tentu saja enggak bisa dimaklumi lagi ya. Semoga teman-teman bobotoh paham dan mengerti ya," sambungnya.
Kecaman juga datang dari Wakil Manajer Malut United, Asghar Saleh. Ia menyayangkan adanya serangan rasis terhadap Yance Sayuri dan menilai perilaku tersebut tidak mencerminkan kebesaran klub Persib Bandung.
“Kami mengecam keras. Persib itu tim besar, tetapi perilaku sebagian pendukungnya justru tidak mencerminkan hal tersebut,” ujar Asghar.
Ia berharap seluruh pihak dapat menahan diri dan menjunjung tinggi sportivitas, baik di dalam maupun di luar lapangan
Menurutnya, sepak bola seharusnya menjadi ruang pemersatu, bukan sarana menyebarkan kebencian.

Komentar
Silakan masuk untuk menambahkan komentar.