Eko Maung Sebut Sanksi Diterima Persib Karena Fans Sendiri

Liga Indonesia 20 Nov 2025 | marry | Dibaca: 3 kali
Eko Maung Sebut Sanksi Diterima Persib Karena Fans Sendiri

Persib Bandung menjadi salah satu tim di Liga Indonesia yang telah menerima banyak sanksi dan denda dari beberapa Komdis.

Tim berjuluk Maung Bandung itu telah menerima sanksi berupa denda sebesar Rp274 juta, baik dari Komdis PSSI maupun AFC.

Terbaru, Komdis PSSI menjatuhkan tiga sanksi sekaligus usai laga tandang melawan Bali United pada 1 November 2025, dengan total denda Rp115 juta. 

Pelanggarannya meliputi kehadiran suporter di laga tandang, penyalaan flare hingga masuk lapangan, serta pelemparan botol. Hal ini diungkapkan peneliti hukum olahraga Eko Noer Kristiyanto atau Eko Maung.

Menurut Eko, sanksi yang diterima Persib Bandung sejauh ini mayoritas bukan kesalahan dari regulasi, tapi kurangnya literasi para suporter.

Dalam kondisi ini, Eko mengungkapkan jika peningkatan pemahaman suporter terhadap isu dan regulasi sepak bola menjadi sangat penting.

"Betapa pentingnya literasi untuk suporter sepak bola, karena dengan literasi yang baik, yang memadai, mereka ini tidak mudah dimanfaatkan," ujar Eko dalam kegiatan diskusi “Literasi untuk Suporter Indonesia Naik Kelas” di Kota Bandung, Rabu (19/11/2025).

"Kayak kemarin Persib disanksi begitu besar sampai ratusan juta itu kan salah suporternya sebetulnya. Tapi suporter yang tidak paham dan mereka emosional, mereka malah nyalahin Komdis, nyalahin otoritas sepak bola. Padahal Komdis itu tidak akan mungkin memberi sanksi jika tidak ada celah," ucapnya.

"Kalau suporter punya literasi yang bagus dan gagasan yang konkret, saya yakinlah pihak-pihak yang mereka kritisi juga mau bertemu, mau berdialog," ucap Eko.

"Idealnya mereka walaupun berada di luar sistem, tapi tindak-tanduk mereka bisa mempengaruhi pengambil kebijakan. Dan itu tidak mungkin bisa dilakukan tanpa literasi yang baik," ucapnya.

Sementara Ketua Viking Farmasi, Kris Jelly yang hadir dalam diskusi, mengakui masih kurangnya literasi di kalangan suporter sepak bola, tidak hanya Bobotoh.

Karenanya pemahaman soal literasi menurut Kris sangat diperlukan oleh suporter.

"Sangat diperlukan apalagi di era sekarang banyak yang belum paham terutama konten di media sosial, kemudian yang menyerang pemain secara pribadi, kalau kritik. Banyak suporter yang belum paham soal itu," ujar Kris.