Kevin Diks Sebut Timnas Indonesia Mengajarinya Banyak Hal
Bek andalan Timnas yakni Kevin Diks sudah ditempa banyaknya kompetisi elite di Eropa mulai dari Eredivisie, Serie A, hingga Bundesliga.
Ia juga banyak belajar dari kebersamaan saat tengah membela Timnas Indonesia.
Perjalanan Karir Kevin Diks
Kevin Diks sejauh ini pernah merasakan atmosfer empat kompetisi berbeda. Pria berusia 29 tahun ini ini dibentuk oleh akademi klub Belanda, Vitesse, usai bermain di VIOS Vaassen dan klub kampung halamannya AGOVV Apeldoorn.
Setelah menimba ilmu di Vitesse, Kevin Diks kemudian memutuskan untuk berkarir di klub Serie A Liga Italia, yakni Fiorentina. Di sana, Kevin Diks, tak terlalu banyak mendapatkan kesempatan bermain.
Ia justru beberapa kali kembali dipinjamkan ke Vitesse, Feyenoord, Empoli, serta Aarhus (Denmark).
Keputusannya untuk dipinjamkan ke beberapa klub akhirnya menjadi sebuah keberuntungan untuk Kevin Diks.
Dirinya mulai konsisten dan mendapat kesempatan bermain secara reguler ketika dirinya pindah ke raksasa Denmark, FC Copenhagen.
Bersama FC Copenhagen, Kevin Diks bermain selama empat musim pada kurun tahun 2021-2025.
Dengan pengalaman dan performanya di FC Copenhagen membuat Kevin Diks kini membela tim besar Bundesliga yakni Borussia Monchengladbach.
Bersama Borussia Monchengladbach, Kevin Diks kembali bermain secara regular bahkan dirinya ditunjuk menjadi algojo tendangan penalti.
"Tentu saja, lingkungan dan sistem di setiap tempat membentuk Anda, cara Anda memandang sepak bola, dan bagaimana Anda ingin memainkan sepak bola," ucap Kevin Diks menjawab pertanyaan KOMPAS.com.
Pengalaman mentas di berbagai liga berbeda, membuat Kevin Diks banyak belajar. Ia pun tumbuh sebagai pemain fleksibel.
Kevin Diks punya kemampuan menempati beragam posisi. Ia cakap mentas sebagai bek sayap kanan dan nyaman bermain di sentral pertahanan, entah dalam skema tiga atau empat bek.
"Dari semuanya, Anda selalu belajar sedikit demi sedikit, dan menurut saya itu penting. Seperti yang pernah saya katakan di wawancara sebelumnya, bermain di berbagai posisi dan di berbagai negara juga sangat membantu perkembangan Anda sebagai pesepak bola dan sebagai pribadi," tutur pemain yang menuai debut bersama Timnas Indonesia pada 15 November 2024 tesebut.
"Itu terutama karena perbedaan budaya dan gaya bermain yang mengajarkan banyak hal. Dan menurut saya, hal terbesar dari semua itu adalah Anda mengalami hal-hal yang berbeda, dan itu sangat penting," ucapnya menambahkan.
Selain di level klub, pengalaman mentas bersama Timnas Indonesia juga menempa Kevin Diks.
"Ini adalah pertama kalinya saya bermain di tim nasional senior. Semua pemain datang dari klub-klub besar yang berbeda, jadi masing-masing membawa pengalaman dan kualitasnya sendiri."
"Karena itu, semuanya harus disatukan agar bisa membentuk tim terbaik," tuturnya kepada KOMPAS.com.
"Menurut saya, dari klub ke tim nasional memang ada perbedaan, dan semakin sering kami bersama, semakin baik pula hasilnya untuk kami semua."
"Dan seperti yang saya bilang tadi, perbedaan budaya dan tim-tim yang berbeda itu membantu perkembangan Anda dengan baik, baik sebagai pribadi maupun sebagai pemain sepak bola," ucap pemain berusia 29 tahun ini.

Komentar
Silakan masuk untuk menambahkan komentar.