Lini Belakang Arema Solid, Striker Malut United Puasa Gol
Apresiasi khusus layak diberikan kepada lini belakang Arema FC setelah sukses mencuri satu poin melawan Malut United.
Pertandingan yang berlangsung di Stadion Gelora Kie Raha, Ternate, pada Sabtu (29/11/25) pukul 13.30 WIB, harus berakhir tanpa pemenang usai kedua tim bermain imbang 1-1.
Pada pertandingan tersebut, lini belakang Arema FC berhasil tampil sangat solid setelah Odivan Koerich dan kawan-kawan berhasil meredam lini serang Malut United. Ciro Alves, Dimas Drajad, Vico Duarte, Frets Butuan, sampai David da Silva tidak mampu mencetak gol.
Penyerang andalan Malut United yakni David Da Silva bermain selama 90 menit pertandingan dan sangat minim membuat ancaman ke gawang Arema FC yang dikawal Lucas Frigeri.
Padahal, pemain asal Brasil itu memiliki track record sering membobol gawang Singo Edan.
Berdasarkan statistik di website resmi I League, akurasi tendangan para pemain Malut United di laga kemarin 57 persen dengan delapan kali shots on target.
Hasil itu membuat puasa gol top skor Malut United David da Silva dan Ciro Alves semakin panjang. Keduanya tidak membobol gawang lawan dalam laga pekan ke-13 menghadapi Persita Tangerang.
Sedangkan untuk Arema FC, hasil pertandingan kemarin menjadi satu poin pertama sejak bermain di Ternate dalam dua musim terakhir.
Kunci Solidnya Lini Belakang Arema FC
Bek tengah andalan Arema FC yakni Odivan Koerich mengatakan jika saat ini, tim berusaha memperbaiki situasi setelah kebobolan.
Mereka secara bertahap berhasil keluar dari tekanan yang dilancarkan para pemain Malut United.
”Saat tim tanpa bola, harus menjaga area pertahanan dengan maksimal,” katanya. Kondisi tersebut sudah pernah dicoba saat Arema FC bertandang ke markas Persebaya Surabaya 22 November lalu. Saat itu, Singo Edan mampu menahan gempuran lawan hanya dengan 10 pemain.
Sedangkan, keberhasilannya meredam penyerang asal Brasil milik Malut United karena beberapa hal. Salah satunya, sudah mempelajari lawan sebelumnya. Dia melihat beberapa laga klub identik kostum merah tersebut.
Alhasil, mempunyai pengetahuan bagaimana kelebihan penyerang lawan. Lalu, memiliki cara mengantisipasi.
”Kami harus terus menempel ketat para pemain depan mereka. Jangan memberikan banyak ruang,” ujar pesepakbola berusia 26 tahun itu. Menurutnya, marking satu lawan satu dapat membatasi pergerakan penggawa Malut United.
Sementara itu, Asisten pelatih Arema FC Kuncoro mengatakan, capaian itu berkat kerja keras semua pemain. Artinya, punggawa Singo Edan berusaha untuk meredam ancaman dari lawan.
”Saat bertahan kami kompak. Menutup dan berusaha membuat lawan tidak leluasa,” katanya.
Menurutnya, penyerang-penyerang Malut United tidak bisa diberi banyak ruang. Itu karena, dengan kemampuannya bisa menghadirkan gol ke gawang Singo Edan.

Komentar
Silakan masuk untuk menambahkan komentar.