Pengamat Soroti Perfoma Pemain Persib di Timnas

Pengamat sepak bola asal Bandung sekaligus mantan pemain Timnas Indonesia, Yudi Guntara, tak memungkiri performa pemain Persib Bandung memang tak sesuai ekspektasi.
Pada laga melawan Arab Saudi, pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert menurunkan dua pemain andalan Persib Bandung ke dalam starting line up.
Dua pemain tersebut yakni Marc Klok dan Beckham Putra.
Pelatih asal Belanda itu memasang Marc Klok untuk di duetkan bersama Joey Pelupessy dan Ricky Kambuaya di lini tengah Timnas Indonesia.
Sementara itu, Beckham Putra diplot sebagai seorang penyerang sayap dan bekerja sama dengan Miliano Jonathans dan Ragnar Oratmangoen di lini serang Timnas Indonesia.
Kendati semua orang harus objektif, keempatnya tampil di level berbeda menghadapi tim langganan Piala Dunia.
"Kalau saya lihat dari penampilan pemain-pemain Persib saat melawan Arab Saudi, memang banyak cibiran dari netizen,” kata Yudi.
"Tapi kita juga harus objektif, mereka Beckham, Klok, Thom Haye, Eliano, tampil di level yang sangat tinggi, menghadapi lawan dengan kualitas individu dan organisasi permainan yang jauh lebih matang,” tuturnya.
Indonesia memang pernah tak terkalahkan oleh The Green Falcon pada era kepelatihan Shin Tae-yong di ronde ketiga.
Namun, situasinya kali ini berbeda di tangan pelatih asal Belanda Patrick Kluivert, yang kembali mencoba pendekatan skema empat bek, meninggalkan skema tiga bek warisan STY.
“Jadi wajar kalau ada kesulitan di beberapa momen pertandingan. Tapi justru dari situ kita bisa belajar, bahwa ada level berbeda mentas di ronde ini, terkait mental, tempo permainan, dan pengambilan keputusan, ini level internasional lebih tinggi yang benar harus ditingkatkan,” papar Yudi menganalisis.
Kekalahan ini menjadi pembelajaran dari kesalahan yang dilakukan untuk bersiap menghadapi Irak pada laga lanjutan Grup B.
Jadwal Irak melawan Indonesia akan digelar pada Sabtu (12/10/2025) di venue yang sama. Skuat Garuda harus memiliki mentalitas dan kualitas yang merata di starting line up.
Apresiasi perlu diberikan untuk Etam dkk karena mereka berjuang atas nama bangsa. Kritik diperlukan namun bukan menjatuhkan.
“Kita juga jangan hanya fokus pada kesalahannya, tapi juga apresiasi usaha mereka untuk berani tampil dan membawa nama Indonesia di laga besar seperti ini. Kritik boleh, tapi harus membangun,” ujar Yudi.