Persib Dibayangi Denda Dari AFC Usai Adanya Flare
Deputy CEO PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Adhitia Putra Herawan, menyampaikan kekhawatiran manajemen terkait potensi sanksi dari AFC setelah insiden flare pada laga Persib kontra Bangkok United.
Pertandingan tersebut berlangsung di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Rabu (10/12), pukul 19.15 WIB dan berhasil dimenangkan Persib Bandung dengan skor tipis 1-0.
Ancaman sanksi dari AFC datang gara-gara ulah oknum suporter Persib Bandung yang hadir memadati Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).
Ada flare yang dinyalakan oknum suporter saat para pemain Persib Bandung berkeliling menyapa bobotoh yang ada di stadion.
Saat itu para pemain ingin mengungkapkan rasa terima kasih atas dukungan bobotoh di stadion.
Hal itu ia ungkapkan saat ditemui di Graha Persib, Kamis (11/12).
Adhitia mengatakan bahwa pihaknya memahami euforia dan animo tinggi Bobotoh pada pertandingan penting tersebut. Namun, penggunaan flare tetap menimbulkan konsekuensi yang harus dihadapi klub.
“Kami memahami bahwa kemarin itu seperti hajatan, jadi kami sangat memahami euforia Bobotoh. Namun memang karena kejadian tersebut, ada potensi sanksi yang muncul. Semalam kami sudah berdiskusi dengan pihak AFC, ada dua potensi yang muncul, yaitu stadion ditutup 50 persen atau yang paling berat, kita tanpa penonton di 16 besar,” ujarnya.
Menurutnya, dukungan Bobotoh sangat berpengaruh terhadap performa tim di lapangan.
“Bojan sudah bilang di tiga pertandingan itu atmosfernya gila, luar biasa, dan membuat pemain berlari tanpa henti,” kata Adhitia.
Ia juga mencatat tren peningkatan jumlah penonton, dari 19 ribu menjadi 25 ribu, hingga 28 ribu penonton. Manajemen berharap pada babak 16 besar nanti jumlah tersebut bisa mencapai 32–35 ribu.
Persib Bandung kini sedang menjalin komunikasi dengan pihak kepolisian untuk membuka kapasitas stadion secara penuh pada fase gugur.
Namun, potensi sanksi dari AFC membuat rencana tersebut berada dalam situasi serba sulit.
“Kalau ditutup setengah, itu berasa loh, dari 38 ribu jadi hanya 19 ribu. Kalau tanpa penonton, lebih berat lagi,” tuturnya.
Adhitia menegaskan bahwa dampak terbesar dari sanksi bukan hanya persoalan finansial, melainkan moral dan semangat tim serta Bobotoh yang sedang berada pada puncak hype.
“Finansial mah sudah lah, tidak usah dibahas lagi. Tapi moral itu yang berpengaruh, terutama dengan animo Bobotoh yang lagi tinggi. Semoga ke depan kita bisa lebih memahami aturan dan menjaga situasi,” pungkasnya.
Adhitia mengaku bahwa pihak klub telah berdiskusi dengan AFC.
Hasilnya, ada dua potensi sanksi berat yang bakal menimpa Persib Bandung.
Pilihannya adalah menutup separuh kapasitas stadion atau menggelar pertandingan tanpa suporter pada laga kandang berikutnya.

Komentar
Silakan masuk untuk menambahkan komentar.