Respon SAFA Soal Sanksi FIFA, Siap Berjuang Sampai Mati

Federasi Sepakbola Afrika juga mengalami nasib yang sama seperti yang menimpa FAM (Federasi Sepakbola Malaysia) yang diberi Sanksi oleh Komdis FIFA.
Komite Disiplin FIFA telah menjatuhkan sanksi tegas kepada Asosiasi Sepak Bola Afrika Selatan (SAFA) terkait pelanggaran serius di babak Kualifikasi Piala Dunia 2026 saat laga Afrika Selatan vs Lesothot.
Pada pertandingan tersebut, SAFA dituding memasukan gelandang Mamelodi Sundowns, Teboho Mokoena.
Kedua pemain ini dinyatakan tidak memenuhi syarat untuk pertandingan kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026 Afrika Selatan melawan Lesotho.
Oleh karena itu, SAFA dituding melanggar Pasal 19 Kode Disiplin FIFA dan Pasal 14 peraturan turnamen.
Karena kedapatan melanggar peraturan yang berlaku, laga tersebut membuat Afrika Selatan dinyatakan kalah walk out (WO) dan FIFA memberikan kemenangan 3-0 atas Timnas Lesotho.
Selain dinyatakan Walk Out pada pertandingan tersebut, SAFA juga dipastikan menerima denda sebesar CHF 10.000 atau sekitar Rp 217.000.
Sementara itu, Mokoena menerima peringatan resmi dari pihak terkait.
Seusai diberi Sanksi oleh FIFA, Federasi sepakbola Afrika Selatan atau SAFA memberikan respon tegas.
Mereka mengungkapkan kekecewaannya dan akan mengambil langkah selanjutnya dalam upaya untuk menggugat keputusan tersebut.
Pernyataan Resmi
Melalui situs resminya, SAFA telah menerima surat pemberitahuan dari Komite Disiplin FIFA dan sangat menghormati keputusannya tersebut.
"Asosiasi Sepak Bola Afrika Selatan (SAFA) mengakui keputusan Komite Disiplin FIFA yang memberikan sanksi kepada Asosiasi karena secara keliru menurunkan gelandang Teboho Mokoena pada pertandingan kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026 antara Afrika Selatan dan Lesotho yang dimainkan pada 21 Maret 2025."
"Sehubungan dengan keputusan tersebut, Komite Disiplin FIFA menyatakan pertandingan tersebut dibatalkan oleh Bafana Bafana dengan skor 3-0. Asosiasi juga diperintahkan untuk membayar denda sebesar CHF 10.000 (sekitar Rp217.000), sementara Mokoena telah diberi peringatan," tulis asosiasi tersebut di situs web mereka.
Meski menerima keputusan tersebut, namun SAFA tetap mengungkapkan kekecewaannya karena tidak mendapat kesempatan untuk mengajukan argumen hukum.
"Sebagai SAFA, kami sangat kecewa dengan hasil yang belum pernah terjadi sebelumnya ini, mengingat keputusan tersebut diputuskan oleh panel beranggotakan satu orang tanpa alasan, dan tanpa memberikan kesempatan kepada Asosiasi untuk mengajukan argumen hukum."
"Asosiasi mengonfirmasi bahwa kami telah meminta alasan tertulis atas putusan tersebut dan bermaksud mengajukan banding resmi kepada Komite Banding FIFA dalam jangka waktu 10 hari yang ditentukan berdasarkan aturan disiplin FIFA," lanjut pernyataan tersebut.
SAFA pun akan terus berjuang untuk mengupayakan yang terbaik agar Timnas Afrika Selatan masih bisa tampil di babak kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Afrika.
"Terlepas dari hasilnya, Asosiasi menekankan komitmen berkelanjutannya untuk mendukung Bafana Bafana dalam kualifikasi mereka. Para pemain dan tim teknis telah bekerja sangat keras untuk mencapai tahap ini, dan kami tetap fokus untuk memastikan mereka meraih poin maksimal di pertandingan-pertandingan mendatang."
"Kami mohon maaf kepada seluruh rakyat Afrika Selatan atas kelalaian administratif ini dan akan mempertimbangkan langkah-langkah yang akan diambil setelah kualifikasi berakhir. Terakhir, kami menyerukan kepada seluruh warga Afrika Selatan untuk mendukung tim selama tahap akhir dan krusial kualifikasi ini," tutup pernyataan tersebut.