Olahraga

Bela Harga Diri Man United, Antony Ogah Minta Maaf Usai Lakukan Selebrasi Kontroversial ke Pemain Coventry

107

Skor.Co.Id – Manchester United berhasil mengalahkan Coventry City di babak semifinal Piala FA 2023-2024 yang berlangsung di Stadion Wembley (21/4/2024).

Namun, kemenangan atas tim Divisi Championship itu tidak diraih Man United dengan mudah.

Butuh perjuangan ekstra keras bagi Setan Merah untuk menundukkan mereka.

Sempat unggul 3-0 sampai menit ke-58, Man United kemudian kebobolan tiga gol yang memaksa laga harus dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu.

Di babak extra time, Man United hampir saja kalah andai gol Victor Torp tak dianulir VAR.

Gol itu dibatalkan VAR karena pada prosesnya terjadi offside.

Laga pun dilanjutkan ke babak adu penalti dan Man United keluar sebagai pemenang dengan skor 4-2.

Ketika adu penalti selesai, Antony terlihat menaruh telapak tangan di kupingnya dan diarahkan ke pemain-pemain Coventry.

Selebrasi itu pun menjadi kontroversi karena Antony dianggap tidak menghargai lawan.

Baru-baru ini, winger Timnas Brasil itu buka suara terkait selebrasi kontroversialnya.

Alih-alih menyesal, Antony justru membenarkan tindakannya tersebut.

Dia beralasan bahwa apa yang dilakukannya adalah untuk membela harga diri Man United.

Antony menyebut pemain Coventry lebih dulu memprovokasinya dan suporter Man United sehingga dirinya bereaksi seperti itu.

“Coventry membuktikan mengapa mereka mencapai semifinal,” demikian isi cuitan Antony di X (Twitter) pribadinya.

“Kami mencari tempat ini di final untuk para penggemar dan mencapainya.”

“Cara fans kami diperlakukan oleh pemain mereka tidak baik.”

“Saya pun panas dan bereaksi terhadap provokasi mereka untuk membela klub saya,” tutupnya.

Hal senada juga diungkapkan pelatih Man United, Erik ten Hag.

Dia membenarkan bahwa ada provokasi yang dilakukan oleh pemain Coventry.

Meski begitu, reaksi Antony dinilai Ten Hag terlalu berlebihan.

“Dia diprovokasi dan memberikan reaksi akan hal itu,” ungkap Ten Hag.

“Anda tidak menyaksikan provokasinya tetapi hanya melihat reaksinya,” tutur sang pelatih menambahkan.

Exit mobile version